LSP Perkapalan Mengadakan Peer to Peer Pengembangan Skema Welding & Non Welding

Surabaya, Sabtu,21 Juni 2025 – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Perkapalan kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan mutu tenaga kerja di sektor maritim melalui kegiatan Peer-to-Peer Pengembangan Skema Sertifikasi. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam proses penjaminan mutu, sekaligus upaya pembaruan skema agar selalu relevan dengan perkembangan industri.

Dalam kegiatan yang berlangsung penuh antusias ini, hadir sejumlah asesor kompetensi dari berbagai bidang, baik dari sektor welding maupun non-welding. Menariknya, kegiatan ini juga dipandu langsung oleh seorang Master Asesor Nasional, Bapak Busmin Napitupulu, yang memiliki pengalaman luas dalam pengembangan standar kompetensi dan asesmen berbasis kerja.

Pengembangan Skema: Fondasi Sertifikasi yang Kredibel

Sebagai lembaga sertifikasi profesi bidang perkapalan, LSP Perkapalan bertanggung jawab menyusun dan memperbarui skema sertifikasi yang menjadi dasar pelaksanaan uji kompetensi. Skema ini mencakup unit kompetensi, metode asesmen, kriteria unjuk kerja, hingga perangkat asesmen yang digunakan dalam proses sertifikasi.

Kegiatan peer-to-peer ini bertujuan untuk:

  • Menyesuaikan isi skema dengan kebutuhan aktual di dunia kerja

  • Memasukkan perkembangan teknologi terbaru di industri perkapalan

  • Menjaga validitas dan reliabilitas asesmen sertifikasi

  • Memastikan skema sesuai dengan SKKNI dan KKNI serta arahan BNSP

Fokus Skema: Welding dan Non-Welding

LSP Perkapalan mengembangkan dua kategori utama dalam skema sertifikasinya:

  1. Skema Welding
    Skema ini dirancang untuk profesi seperti welder SMAW, GTAW, GMAW, hingga inspektur pengelasan. Kebutuhan tenaga ahli di bidang ini sangat tinggi di industri galangan kapal, offshore, dan konstruksi logam berat.

  2. Skema Non-Welding
    Mencakup profesi seperti teknisi mesin kapal, operator peralatan pelabuhan, teknisi kelistrikan kapal, hingga staf keselamatan dan supervisor lapangan. Skema ini menjawab kebutuhan akan tenaga kerja maritim yang kompeten dan tersertifikasi.

Kolaborasi Profesional dengan Asesor Kompetensi

Dalam kegiatan ini, beberapa asesor kompetensi terlibat aktif dalam diskusi dan validasi skema. Mereka berasal dari beragam latar belakang industri dan pelatihan, serta membawa wawasan terkini dari dunia kerja yang sesungguhnya.

Master Asesor Busmin Napitupulu, yang memimpin jalannya kegiatan peer-to-peer, memberikan arahan teknis dan metodologis untuk memastikan bahwa setiap revisi skema berbasis pada prinsip-prinsip asesmen kompetensi yang objektif dan adil. Beliau juga menekankan pentingnya memastikan keterukuran unit kompetensi dan keterhubungannya dengan kebutuhan sektor industri perkapalan nasional.

“Skema yang baik bukan hanya lengkap secara dokumen, tetapi juga harus aplikatif, sesuai dengan praktik terbaik di dunia kerja. Di sinilah peran aktif asesor dan pengembang skema menjadi sangat penting,” ujar Busmin Napitupulu dalam sesi pembukaan kegiatan.

Menjawab Tantangan Industri Maritim

Dalam era globalisasi dan digitalisasi industri, sektor perkapalan menghadapi tantangan besar dalam hal peningkatan produktivitas, efisiensi, dan keselamatan kerja. Melalui pengembangan skema ini, LSP Perkapalan ingin memastikan bahwa lulusan bersertifikatnya memiliki kompetensi teknis, sikap kerja profesional, dan kemampuan adaptif terhadap perubahan teknologi.

Dengan adanya skema yang terus diperbarui, para tenaga kerja Indonesia di bidang perkapalan akan semakin kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional.


Siap Tersertifikasi? Percayakan pada LSP Perkapalan

Jika Anda atau perusahaan Anda membutuhkan sertifikasi profesi di bidang perkapalan, LSP Perkapalan siap menjadi mitra Anda. Dengan asesor berpengalaman dan skema terkini, kami menjamin proses sertifikasi yang:

✅ Objektif
✅ Kredibel
✅ Sesuai standar industri

📞 Hubungi kami untuk jadwal dan informasi lebih lanjut
🌐 Kunjungi website kami: www.lspperkapalan.com

Scroll to Top